Saturday, August 03, 2013

Edelweiss in D

Pada suatu hari ayahnya Michie, murid saya, pesan:"Bu, minta lagu Edelweiss dong".
Lagu dia melantunkan lagu tersebut Edelweiss...Edelweiss...
Siapa yang tidak tahu lagu Edelweiss?
Lagunya cukup terkenal dan menjadi salah satu lagu yang ada di film "Sound of Music".
Michie menurut saya murid yang cukup berbakat.
Dia baru menjadi murid saya kira-kira 4 bulan yang lalu.
Sebelumnya menurut orangtuanya, Michie sudah mendapat pelajaran piano di sekolahnya.
Jadi saya tidak mengajarnya dari awal sekali.

Karena 'special request' dari orangtua murid, maka saya mulai mencari partitur lagu Edelweiss tersebut.
Tidak perlu sulit, karena fasilitas unduh gratis partitur piano bisa didapat di sini, di sini atau di sini.
Ternyata partitur yang saya peroleh antara terlalu sulit atau terlalu mudah untuk Michie.
Terlalu sulit karena ditulis dalam kunci 3 flat atau tangganada E flat.
Atau terlalu mudah, hanya melody line, tanpa kord iringan.

Hmm...untuk Michie sekarang ini dia baru belajar tangganada C, G, F dan D major.
Barangkali saya bisa melakukan sesuatu terhadap patitur yang saya unduh tersebut.
Berbekal pemahaman saya dengan software Sybelius.
Saya menyalin lagu Edelweiss di E flat tersebut dan melalui fasilitas transpose, saya turunkan ke D major.
Untungnya Sybelius dilengkapi fasilitas "play".
Dalam seketika saya bisa mendengarkan hasil "olahan" lagu Edelweiss dan mendengarkan dengan lebih teliti iringan atau kordnya.
Partitur transposan tersebut saya print dan coba mainkan di piano.
Beberapa revisi sedikit.
Voila...lagu Edelweiss yang terdengar mirip dengan lagu dalam Sound of Music siap dipelajar oleh Michie.

Monday, July 29, 2013

Buku Piano Anak

Waktu saya kecil diawal mulai belajar piano, buku yang saya pakai seingat saya, judulnya 'Kinderfriend'.
Artinya teman anak-anak.
Buku 'Kinderfriend' terdiri dari 2 jilid.
Kemudian saya pernah pula memakai buku piano untuk pemula, karangan 'Beyer'.
Buku 'Beyer' masih dipakai sampai sekarang oleh beberapa guru dan kursus piano, walaupun banyak buku piano anak jenis lain di jual di toko buku atau secara online.
Mungkin karena harganya terjangkau, dibandingkan dengan buku piano anak lainnya.
Metoda yang dipakai buku 'Beyer' adalah mengajarkan anak dengan posisi kedua tangan bermain di posisi kunci G atau treble clef.
Sedangkan umumnya bila bermain piano di posisi tengah, tangan kanan di posisi kunci G, sedangkan tangan kiri di posisi kunci F.
Buku tambahan umumnya adalah buku karangan A.Schmitt dan Czerny yang diterapkan untuk latihan teknik penjarian.

Diawal saya mulai mengajar piano, buku untuk pemula yang saya gunakan adalah buku-buku piano terbitan Alfred Publishing.
Buku-buku mereka dibuat semenarik mungkin untuk anak-anak, terutama usia 4-6 -tahun.
Dilengkapi dengan buku teori, buku latihan dan buku resital yang berilustrasi menarik.
Metoda buku-buku Alfred memperkenalkan not 'tauge'. Not yang bentuknya mirip tauge.
Murid diperkenalkan nomor jari dan mulai main di tuts hitam. Setelah itu diperkenalkan nama-nama not di tuts putih.
Bedanya dengan buku 'Beyer', murid sejak awal diperkenalkan posisi kunci G dan kunci F.
Kemudian mulailah diperkenalkan not balok seperti umumnya notasi pada alat musik piano.
Yaitu not garis dan not ruang pada 5 garis paranada.


Kira-kira 10 tahun yang lalu, saya diperkenalkan dengan metoda 'Otak Kanan-Otak Kiri' dan metoda 'Snowman' dari Prof. Wei Tsin Fu. Yaitu metoda membaca notasi dengan pendekatan visual. Misalnya notasi tiga susun berbentuk kord, divisualkan sebagai 'Snowman', terdiri dari kepala-badan/perut-kaki.
Maka murid tinggal melihat not paling bawah (kaki) saja. Berada di tuts yang mana? Not-not lain tinggal mengikuti posisi jari saja.
Ritme atau irama diperkenalkan dengan pendekatan seperti susunan kalimat.
Dengan demikian anak-anak lebih mudah mengerti (menghafal) daripada membacanya secara abstrak.