Friday, July 25, 2008

Graduation Day

Jum'at pagi, Daridaru berpesan : "Besok datang kaaan ?".
Tiba-tiba timbul rasa haru dan sedikit menyesal, karena terbersit
perasaan bahwa akhir-akhir ini, saya sepertinya terlalu menuntut Daridaru.
Baru 2 minggu terakhir saya menyadari, bahwa hari Wisuda
merupakan hari teramat penting bagi Daridaru.
Sepertinya "once in a life time".
Anak tertutup ini memang tidak banyak menuntut.
Sering memakai bahasa tersirat untuk mengungkapkan perasaannya.
"Nanti foto dimana ?" atau "Makan dimana ?"
Merupakan permintaan tersamar, bahwa dia ingin ada foto
keluarga khusus untuk acara ini.
Dan tentunya sedikit "perayaan", yang memang sangat jarang kami lakukan.

Duapuluh tahun bekerja di lingkungan kampus ternyata menumpulkan
perasaan saya akan pentingnya nilai hari Wisuda bagi kebanyakan orang.
Setiap tahun, pemandangan yang sama.
Ritual memasuki ruangan Wisuda, barisan Senat Akademik, sambutan,
pembacaan Surat Keputusan, barisan Wisudawan, jabat tangan, ketok palu,
pembacaan do'a, paduan suara ....
Waktu 3 jam serasa 2 hari.
Sesudahnya foto bersama.
Beberapa wisudawan memperkenalkan orangtuanya.
Ucapan terimakasih dari sang Bunda yang teramat berbahagia dan bangga.
Foto bersama lagi.
Semua saya jalani hanya sebagai tugas.
Senyuman ramah yang tersungging bisa jadi adalah senyuman tugas.

Kenapa saya baru menyadarinya 2 minggu terakhir ?
Bahwa besok berbeda. Bahwa besok Daridaru yang di wisuda.
Bahwa besok, saya sama dengan ibu-ibu lain yang berbahagia,
karena anaknya diwisuda.
Cepat-cepat mencari baju simpanan untuk acara "kondangan" yang masih
cukup bagus. Tak sempat beli baru atau menyiapkan khusus.
Setrika Kemeja batik ayahnya.
Masih sempat membuatkan khusus sackdress untuk adiknya.
Dijahit dalam 2 hari. Modelnya browsing dari internet.
Menyiapkan guru ganti atau menggeser hari untuk murid-murid piano.
Mungkin, itu sebabnya ada pertanyaan "Besok datang kaaan ?",
karena biasanya saya mengajar sepanjang hari Sabtu.

Semua siap. Mudah-mudahan tempat parkir di sekitar kampus tidak penuh.
Mudah-mudahan studio foto tidak penuh. Mudah-mudahan restoran tidak penuh.

Rasanya tidak sabar menunggu Sabtu.

Wednesday, July 09, 2008

Mogok (lagi)

Rabu, ayahnya Daridaru mau ke luar kota.
Sepulangnya Daridaru mengantar ayahnya ke sebuah perusahaan travel,
mobil mogok di jalan Buah Batu.
Padahal masih jam 5.30, padahal jam 6.00 - 9.00 jalan Buah Batu satu
arah dari arah Selatan.
Terpaksa mobil ditinggal di tepi jalan, naik angkot pulang ke rumah.
Di rumah cari tambang, mobil akan diderek saja pulang .....
Pakai apa ?
Tunggu saja sampai hari terang, tunggu semua orang sudah bangun ....
montir .... bengkel dll.
Jam 7, montir handal ditelpon, tidak ada jawaban.
Ternyata masih di suatu tempat.
Coba didorong katanya.
Bagaimana mendorong mobil mogok supaya jalan ?
Cari montir lain dari bengkel dekat rumah.
Montir belum datang.
Jam 9, sudah lewat jam tilang, coba mobil ditengok.
Masih terparkir di tepi jalan dan tetap mogok.
Jam 10, montir dari bengkel datang ke rumah.
Coba susul Daridaru ke jalan Buah Batu.
Ternyata accunya harus ganti. Accu baru ?
Barapa harganya ? Accu sudah 7 tahun .... sudah waktunya ganti.
Alhamdulillah ada Daridaru yang mondar-mandir dan membereskan.
Kuncinya .... biarkan membereskan sendiri persoalan.
Sudah waktunya supermom alihtugas ......

Sunday, July 06, 2008

Mondrian Dress

Pada suatu hari, Apsarasapsari :
"Besok ke undangan pakai baju apa ?"

Browsing .... lalu ada ide, "how to look gorgeous but totally broke",
antara lain punya baju warna hitam dan mondrian dress.

Mondrian Dress ?
Piet Mondrian (1872-1944), adalah seorang seniman Belanda,
yang terkenal dengan lukisan abstraknya.
Lukisan abstraknya antara lain komposisi warna
dan geometri sederhana yang merupakan terobosan cukup radikal pada waktu itu.

Yves Saint Laurent kemudian terinspirasi dengan karya Mondrian.
Sehingga tahun 1965 merancang gaun lurus, sack dress dengan pola geometri dan warna seperti lukisan Mondrian.
Bukan hanya baju, tetapi juga pelengkapnya, termasuk tas, dasi dan sepatu.

Jadilah Rabu siang itu, saya dan Apsarasapsari ke Pasar Baru.
Belanja kain Thai Silk seharga 20ribuan per meter.
Untuk sack dress, beli warna putih 1 meter, lalu warna merah cabe,
biru terang dan kuning telur, masing-masing 0,5 meter.
Segulung pita hitam, zipper dan benang.

Mondrian dress menjelang, dalam proses ..... besok ke tukang obras.
Mudah-mudahan siap untuk Fancy Night.