Wednesday, September 10, 2008

tarif dokter

Adik perempuan saya, baru-baru ini menjalani perawatan
gigi ditempat praktek dokter gigi, yang biayanya luar biasa
mahal dan kesannya "menodong".
Iya, karena adik saya mendaftar, kemudian dirawat tanpa
mendapat kesempatan membicarakan metoda perawatan yang
nyaman dilakukan adik saya.
Akhirnya, adik saya harus membayar 450ribu sekali perawatan,
dan harus datang lagi.
Pada perawatan berikutnya ternyata harus membayar jumlah
tanpa mendapat penjelasan berapa kalikah adik saya harus datang.

Beberapa waktu lalu, jauh sebelum ini, saya pernah membawa
Apsarasapsari ke dokter gigi juga.
Dokter menjelaskan bahwa ada lubang kecil, kemudian akan ditambal
dengan sejenis resin amat kuat.
Saya menanyakan dulu, berapa biayanya, untuk tambal gigi.
Dijawab 150ribu. Saya mengiyakan sambil, mengingat-ingat berapa isi
dompet saya.
Karena sayapun tak menduga biaya perawatan gigi semahal itu.

Pada kesempatan lain, saya memeriksakan diri ke ahli penyakit kandungan,
untuk keperluan pap smear, yang sudah lama tidak saya lakukan.
Karena saya pindah dokter, saya tanyakan ke suster di bagian pendaftaran.
Berapa biaya berobat ke dokter S.
Dijawab, kalau konsul 125 ribu, kalau papsmear sekian ratus ribu, kalau
tindakan 250 ribu.
Kembali saya mengingat-ingat isi dompet.
Lalu berjalan dulu ke ATM terdekat.
Ternyata pada saat pemeriksaan, ada sejenis abses dan harus dilakukan
tindakan segera.
Saya kemudian diberi resep antibiotik dosis tinggi
Papsmear bahkan tidak jadi dilakukan, menunggu diagnosa ini sembuh.
Pada akhirnya saya harus membayar, 250ribu karena tadi dilakukan
tindakan, dan menebus resep sebesar 225ribu, total 475ribu.

Pada kesempatan lain, saya batuk dan sakit perut bila BAK.
Karena PNS, saya coba ke Puskesmas di dekat rumah.
Saya mendaftar dengan menunjukkan kartu Askes.
Dokter ada dua. Salah satunya bagian Balita.
Nama saya dipanggil, ternyata oleh dokter yang dibagian Balita.
Menurut penjelasannya, supaya cepat, jadi pemeriksaan paralel.
Dokter mengukur tekanan darah sambil menanyakan keluhan saya.
Sambil berkomentar bahwa tekanan darah saya rendah, 90/60,
beliau menulis resep.
Tiga jenis obat ditulis, obat batuk cair, antibiotik dan analgesik.
Pemeriksaan berjalan cepat, tanpa dokter menyentuh saya.
Obat saya ambil di ruang obat.
Saya yakin obat ini obat generik.
Saya pulang, tanpa membayar apa-apa lagi.
Tentu saja ....sebetulnya kan gaji saya sudah dipotong tiap bulan.
Dalam waktu 5 hari saya sembuh.

Jadi sebetulnya berapa tarif dokter atau biaya rawat jalan ?
Lalu, bagaimana sih memeriksa pasien yang benar ?
Apakah tarif mahal maka lebih teliti daripada pemeriksaan di Puskesmas ?

No comments: